Minggu, 28 Mei 2017

TIPS MENYIMPAN ASI PERAH UNTUK IBU-IBU BEKERJA


Bagi seorang bayi, ASI (Air Susu Ibu) ekslusif dianjurkan di berikan selama 6 bulan sejak hari pertama bayi lahir ke dunia dalam batas minimal, sedangkan anjuran secara umum menyebutkan bahwa kebutuhan bayi atas ASI mencapai dua tahun. Sayangnya, bagi ibu-ibu yang bekerja, jatah cuti hanya diberikan selama 3 bulan. Mau tak mau bila tetap ingin memberikan ASI ekslusif, ASI perahmenjadi pilihan.
ASI perah meksudnya adalah ASI yang dipompa, lalu disimpan untuk kemudian diberikan kepada bayi dengan media botol. Namun cara penyimpanan ASI perah tidak boleh sembarangan, karena sedikit saja kelalaian bisa membuat susu beracun untuk bayi.
Berikut beberapa tips menyimpan ASI perah (ASIP) untuk ibu-ibu bekerja:
1.     Satu hal yang penting sebelum anda mulai memompa ASI, pastikan bayi diperkenalkan terlebih dahulu dengan cara menghisap susu dari botol sebelum anda melakukan prosedur ASI perah. Karenabanyaj bayi yang enggan menghisap ASI dari botol.
2.    ASIP tidak hanya berguna untuk ibu yang bekerja, tetapi anda juga bisa menyimpannya saat melakukan liburan dengan sang bayi sehingga tidak perlu malu menyusui di tempat umum.
3.  Untuk menjaga kualitasnya, segera simpan SIP setelah anda memompanya. Prinsipnya, menyimpan ASIP dalam suhu dingin dapat meningkatkan daya tahannya, perubahan suhu diusahakan tidak drastis, dan semakin sebentar waktu penyimpanan ASIP maka akan semakin baik kualitasnya.
4.   Menjaga ASIP di lemari es normal dapat dilakukan selama 3 hari sampai seminggu. Simpan di botol penyimpanan khusus dan tidak mengembalikannya setelah menggunakan sekali. Menyimpan ASIP di freezer dilakukan jika anda perlu menyimpan ASIP untuk jangka waktu lebih dari 8 hari.
5.     Disarankan untuk menyimpan ASIP dalam wadah seperlunya saja. Selain ASIP dapat lebih cepat dicairkan dan atau dihangatkan, ASIP yang sudah dicairkan tidak dapat dibekukan kembali namun dapat disimpan di dalam kulkas selama 24 jam. Sedangkan ASI yang sudah dihangatkan kembali tidak boleh dihangatkan kembali.
6.    ASIP tidak boleh dicairkan dengan meletakkannya di air panas, tapi cukup dimasukkan ke air sedikit hangat. Jangan masukkan ASIP ke microwave karena dapat merusak nutrisi penting dalam ASI.
7.    ASI mungkin terlihat kecoklatan atau sedikit berubah warna setelah disimpan di lemari es, tetapi tidak ada yang abnormal dengan hal itu. Ada juga yang mungkin beberapa sedimentasi seperti lemak yang terpisah, goyangkan atau kocok saja botol sebelum diberikan kepada bayi.
    Beberapa hal diatas akan snagat membantu seorang perempuan dalam menjalankan tugasnya sebagai ibu untuk memberikan hak nutrisi seorang bayi dari ASI. Begitu pula seorang bayi tidak akan merasa terabaikan dengan kegiatan orang tua. Semoga bermanfaat.

Sumber: Majalah Selaras Vol.19/2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar