Senin, 16 Oktober 2017

Keterampilan skills dalam Berkomunikasi dengan Remaja

Terdapat beberapa keterampilan komunikasi yang perlu dikembangkan oleh orangtua dengan remaja, antara lain : 
Mengenal diri orang tua

Dalam berkomunikasi terutama dengan remaja penting bagi orang tua harus mengenal: 
a. Kemampuan dan kelebihan yang dimilikinya, 
b. Kelemahan ataukekurangan yang dirasa mengganggu, 
c. Cara memanfaatkan kelebihan dan mengatasi kekurangan diri.
Dengan pengenalan diri, orang tua bisa menerima diri apa adanya, sehingga tahu apa yang harus dirubah. Selain itu sebagai orang tua akan lebih percaya diri dan
mudah menerima remajanya dengan segala kekurangan dan kelebihannya. 
Ada beberapa cara agar orang tua dapat mengenal diri mereka sendiri
yaitu melalui: 
  • Menghargai diri sendiri. Biasakan tidak membandingkan diri dengan orang lain, karena setiap orang itu unik. Kita dan orang lain pasti memiliki perbedaan.
  • Menghargai upaya yang sudah kita lakukan. Walaupun mungkin belum berhasil, tetapi tetap berusaha menghargai niat dan upaya yang telah kita

lakukan.
  • Menentukan tujuan hidup kita

Sebagai orang tua tentukan tujuan dalam mendidik anak, ingin menjadi ibu yang menjadi panutan bagi anak-anaknya atau ingin menjadi ayah yang
sukses dalam mendidik anak. 
  • Berpikir positif terhadap diri sendiri dan orang lain. Memandang dirinya maupun remaja dari sisi yang positif.
  • Mengembangkan minat dan kemampuan diri Bersedia menghabiskan waktudan tenaga untuk belajar dan melakukan tugas sampai tujuan tercapai.
  • Mengendalikan perasaan Tidak mudah marah, menghadapi kesedihan secara wajar tidak berlebihan. Tidak mudah terpengaruh keadaan sesaat, dan bisa menerima penjelasan remaja dengan tenang.
Mengenal Diri Remaja 
Penting bagi orang tua memahami perasaan remaja. Banyak terjadi masalah
dalam berkomunikasi dengan remaja, yang disebabkan karena orang tua kurang dapat memahami perasaan remaja yang diajak bicara. Agar komunikasi dapat lebih efektif,
orang tua perlu meningkatkan kemampuannya dan mencoba memahami perasaan remaja sebagai lawan bicara. Pada dasarnya kebutuhan manusia yang paling dalam
adalah keinginan agar perasaannya dimengerti, didengar, dihargai, dan dirinya dapat diterima oleh orang lain. Dengan bersedia menerima perasaan remaja, menunjukkan
bahwa kita menghargai remaja dan hal tersebut membuat mereka merasa berharga. Mereka akan belajar bahwa bukan hanya perasaan mereka saja yang penting, tetapi juga perasaan orang lain sama pentingnya. 

Perasaan yang sering dialami remaja. Dua perasaan yang sering dialami remaja
adalah : 
  • Perasaan negatif. Perasaan ini antara lain berupa perasaan marah, kesal, bosan, bingung, kecewa, frustasi, merasa tidak diperhatikan, kaget, ragu-ragu, tidak nyaman, merasa tidak dicintai, dan sebagainya.
  • Perasaan positif, antara lain berupa perasaan berani, puas, yakin pada kemampuan diri, senang, berminat, bangga, hebat, dan sebagainya. Perasaan memegang peranan yang sangat penting dalam berkomunikasi.

Seseorang yang sedang dalam perasaan senang akan mudah berkomunikasi atau menyampaikan pikiran, pendapat, bahkan perasaan hatinya.
Cara memahami perasaan remaja. 
Untuk memahami perasaan remaja, orang tua harus menerima terlebih dahulu perasaan dan ungkapan remaja, terutama ketika ia sedang mengalami masalah. Ini sangat penting agar mereka merasa nyaman dan mau melanjutkan pembicaraan dengan lawan bicara. Banyak perasaan yang dialami orang termasuk remaja tidak akan muncul dalam ungkapan atau kata-kata namun muncul dalam bahasa tubuh seperti tersenyum, menangis, gugup dan lain sebagainya. 
Melalui bahasa tubuh dapat menunjukkan bagaimana perasaan yang sebenarnya. Bahasa tubuh mempunyai pengaruh yang luar biasa dalam segala bentuk komunikasi dan umumnya terjadi tanpa kita sadari. Ungkapan wajah dan mata, gerakan anggota badan dan tubuh, posisi tubuh remaja, bisa memberi isyarat yang banyak kepada orang tuaagar memahami perasaan remaja. Demikian pula nada dan tempo suara. Oleh karena itu penting bagi setiap orang untuk mengenal bahasa tubuh.
Mendengar Aktif
Mendengar aktif adalah cara mendengar dan menerima perasaan serta memberi tanggapan yang bertujuan menunjukan kepada remaja bahwa kita sungguh-sungguh
telah menangkap pesan serta perasaan yang terkandung didalamnya. Hal itu dilakukan sehingga kita dapat memahami remaja seperti yang mereka rasakan bukan seperti apa yang kita lihat atau kita sangka. Beberapa sikap yang perlu dikembangkan oleh orang tua dalam mendengar persoalan remaja: 
  • Aktif dan memperhatikan bahasa tubuh dengan sungguh-sungguh, 
  • Membuka diri dan siap mendengarkan, 
  • Tidak berbicara ketika remaja berbicara, 
  • Memahami apa yang dirasakan, dipikirkan, dan dimaksud remaja sesuai dengan kaca mata remaja, bukan kaca mata orang tua. 

Mendengar aktif sangat tepat digunakan apabila remaja sedang mengalami
masalah dan menunjukkan emosi yang kuat, atau remaja tidak menunjukkan emosi akan tetapi dapat ditangkap perasaannya sedang tidak nyaman. Dalam mendengar
aktif, orang tua seolah-olah berperan seperti cermin, dengan memantulkan kembali, memaknai perasaan, serta mengulangi inti pesan yang diungkapkan remaja, sehingga
ia merasa didengar, dipahami, dan didukung.
SUMBER : Komunikasi efektif orang tua dengan remaja halaman 21