Senin, 29 Mei 2017

CERITA DARI INDIA


India adalah yang menempati peringkat ke 2 dengan jumlah penduduk terbanyak dan terpadat di dunia. Bahkan sejak tahun 2000, populasi penduduk di india sudah mencapai satu miliar, padahaal tahun sebelumnya jumlah penduduknya baru mencapai enam ratus juta. Berarrti dalam waktu satu tahun terjadi penambahan penduduk empat ratus juta jiwa. Wah coba bayangkan berapa jumlah penduduk india di tahun 2030 apabila angka peningkatan kelahiran ini tidak ditindak lanjuti!

Kalau teman teman pernah berkunjung ke Mumbai, salah satu kota metropolitan termaju dan terdapat di india, dengan mudah kita menemui gelandangan dalam kondisi mengenaskan di pinggiran jalan padahal di seberang jalan berdiri  gedung pencakar langit, apartemen mewah maupun rumah rumah mewah besar milik artis Bollywood. Bahkan di film Slumdog Millionare, di perlihatkan daerah terkumuh di india di huni oleh satu juta orang. Mereka tidak punya tempat tinggal yang layak, mengalami kesulitan untu mendapatkan air bersih dan makanan yang sehat. Untuk memenuhi kebutuhan sehari hari saja mereka kesulitan, apalagi untuk memberikan pendidikan yang layak , kesehatan memadai dan lingkungan yang aman untuk tumbuh kembang anak anak remaja, dewasa sampai para lansia?  

sumber: Masa Depan Indonesia kita ikut menentukannya 

Minggu, 28 Mei 2017

MENGENAL TIPE-TIPE POLA ASUH ORANGTUA TERHADAP ANAK (BAG. I)


Pola asuh adalah pola perilaku yang diterapkan orangtua pada anak dan bersifat konsisten (tetap) dari waktu ke waktu.
Pola asuh juga merupakan sikap orang tua dalam berinteraksi dengan anaknya yang meliputi cara orangtua memberikan aturan-aturan, hadiah maupun hukuman.
Beberapa jenis pola asuh yang digunakan oleh orangtua dalam mendidik anaknya, antara lain:

OTORITER

Orang tua yang otoriter memaksa anaknya untuk mengikuti apa yang orangtuanya inginkan. Orangtua akan membuat berbagai aturan yang harus dipatuhi oleh anak-anaknya tanpa mau tahu perasaan anak.
Jika anak tidak patuh, orang tua cenderung memberi hukuman fisik yang keras. Orangtua yang otoriter tidak hangat pada anak dan mengambil jarak dengan anak.
Gaya pengasuhan model ini menerapkan aturan bahwa orangtua selalu benar, anak harus selalu mematuhi apapun yang dikatakan dan disarankan orangtua.
Anak akan merasa tertekan, menarik diri dan tidak percaya pada orangtuanya. Selain itu, anak yang mengalami pola asuh otoriter tumbuh menjadi anak yang kurang percaya diri, agresif dan bermasalah dengan belajar di sekolah sehingga teman-temannya menjauhinya.
Contoh: ayah memukul anak ketika anak tidak medengarkan ayah berbicara, padahal anak tidak mendengar karena ayah berbicara dari jarak yang jauh.



MENJADIKAN MASA MUDA PRODUKTIF


1.      Biasakan diri untuk belajar hal baru
Tidak pernah ada hal yang dipelajari sia-sia. Bisa jadi apa yang kita pelajari sekarang akan berguna dan menjadi keunggulan kita di masa depan nanti! Terlebih belajar bahasa asing dan teknologi, menyiapkan kita menghadapi persaingan global nantinya.
2.      Ikuti kegiatan atau berorganisasi di sekitar kita
Berorganisasi membuat kita terlatih bekerjasama dengan banyak orang dan dinamis dalam menghadapi tantangan.
3.      Perbanyak teman dan jangan sungkan membantu sesama
Dengan memperluas jaringan pertemanan kita, banyak sekali kesempatan yang bisa kita miliki. Kita juga tidak pernah tahu siapa yang bisa membantu kita saat kesulitan. Bisa jadi, mereka yang pernah kita tolong akan berbalik menjadi penolong kita.
4.      Miliki target dan perencanaan
Dengan menentukan target untuk dicapai dan perencanaan tentang apa saja yang harus disiapkan dan dilakukan, kita bisa lebih terfokus dan tidak kehilangan arah saat menggapai tujuan dan sukses.

MEMILIKI TARGET DENGAN SMART!
            Agar semakin produktif, seseorang individu wajib mempunyai target dan rencana yang jelas. Bagaimana caranya membuat target yang baik? Gunakan prinsip SMART!
ü  Specific (Spesifik)
Target yang spesifik dan tidak terlalu meluas membantu kita fokus. Apa yang ingin kita capai? Siapa yang melakukannya? Bagaimana hasil akhir yang diharapkan?
ü  Measurable (Bisa Diukur)
Target yang bisa diukur memudahkan kita mengetahui keberhasilan pencapaian target. Bagaimana kita tahu perubahan telah terjadi? Bagaiamana mengukurnya?
ü  Achievable (Masuk Akal)
Target yang masuk akal membuat kita lebih termotivasi untuk mengejarnya. Bisakah kita mencapainya tepat waktu? Bisakah dicapai dengan sumber daya yang dimiliki saat ini?
ü  Relevant (Relevan)
Sudahkah target yang kita susun sesuai dengan kebutuhan saat ini? Apakah kita memiliki kompetensi dan kemampuan yang cukup untuk mencapainya?
ü  Time Bond (Berjangka Waktu)
Jangan lupa juga untuk menentukan kapan target tersebut harus kita capai.



Yuk berkarya




Selain sumber daya alam yang kaya, Indonesia juga memiliki jumlah penduduk produktif yang amat banyak. Indonesia termasuk dalam salah satu negara dengan penduduk terbanyak di dunia. Terlebih lagi, penduduk usia produktif kita, yakni berusia 15-59 tahun, jumlahnya sangat besar saat ini. Hal ini seharusnya menjadi bonus dan kekuatan bagi kita untuk dapat tumbuh menjadi negara dan bangsa yang unggul. Sudahkah kita memanfaatkan hal tersebut sepenuhnya.?
Ternyata masih ada sejumlah hambatan yang sebaiknya kita sadari bersama. Keterbatasan lapangan pekerjaan sudah sering kita dengar bersama. Meski banyak penduduk usia produktif, jika mereka tidak bekerja, masihkah bisa di masihkah bisa di bilang produktif ? jika tidak, tentu hal ini amat di sayangkan.
Jika demikian, apa yang jadi penyebabnya? salah satunya adalah daya saing kita yang belum optimal. Kompetisi kian ketat, sudahkah kita mempersiapkan diri sebaik mungkin ?? bagaimana kita menempuh pendidikan dan pelatihan sebelum memasuki dunia kerja? bagaimana cara kita terus meningkatkan kualitas dan kemampuan diri dan bahkan setelah bekerja? Sejumlah pertanyaan ini yang harus kita cari solusinya bersama.
Isu lain terkait dengan penduduk produktif kita adalah masih minimnya semangat berwirausaha, mengembangkan usaha sendiri. Jika lapangan pekerjaan memang terbatas, mengapa kita tidak mencoba membuka usaha sendiri dan membuka lapangan pekerjaan bagi orang lain? Sejumlah perusahaan nasional sudah tumbuh berhasil tumbuh dan berkembang, hingga membuka ratusan bahkan ribuan lapangan pekerjaan setiap tahunnya. Semua tentu berawal dari jiwa wirausaha para pendirinya.

Jika mereka bisa, kenapa kita tidak? pada akhirnya, keputusan ada di tangan kita. Seberapa jauh kita mau mengembangkan diri, menciptakan kesempatan dan menghadapi tantangan, sehingga pada akhiranya bersama sama berkarya demi indonesia yang lebih baik.   

sumber: Berkarya? Siapa takut! 2015

10 ALASAN UNTUK TIDAK MINUM SOFT DRINKS

Didunia dan Indonesia khususnya, soft drink (minuman berkarbonasi –red) menjadi minuman popular yang dengan sangat mudah didapatkan, baik diwarung kecil maupun di supermarket besar karena biasanya selalu didropping oleh distributor. Minuman kaya gula dengan berbagai rasa ini tidaklah memiliki kandungan gizi dan mineral namun orang gemar sekali meminumnya setelah makan ataupun saat santai.
Namun ada beberapa konsekuensi yang harus diketahui oleh semua pengonsumsi, berkaitan dengan efek yang terjadi pada tubuh seperti yang diungkapkan dalam penelitian oleh Lawrence de Koning melalui US study;
1.    Soft drink menguras air dalam tubuh kita. Seperti halnya diuretic yang bukannya memberikan air untuk tubuh kita, tapi malah menghabiskannya. Pemrosesan gula tingkat tinggi dalam soft drinks memerlukan sejumlah besar air dalam tubuh kita. Untuk mengganti air ini, anda harus meminum 8-12 gelas air untuk setiap gelas soft drink yang anda minum.
2.    Soft drink tidak pernah menghilangkan rasa haus anda, karena soft drink bukanlah air yang diperlukan tubuh anda. Dengan tetap tidak memasok soft drink ke dalam tubuh kita terus menerus akan menyebabkan dehidrasi seluler kronis, sebuah kondisi yang melemahkan tubuh pada tingkat sel. Pada gilirannya akan menyebabkan melemahnya sistem kekebalan, dan menimbulkan berbagai penyakit.
3.  Tingkat kandungan fosfat yang tinggi dalam soft drinks dapat menghancurkan mineral penting dalam tubuh. Soft drinks terbuat dari air murni yang juga dapat menghancurkan mineral penting dalam tubuh. Kekurangan mineral yang serius dapat menyebabkan penyakit jantung (kekurangan magnesium), osteoporosis (kekurangan kalsium) dan banyak lagi. Sebagian besar vitamin tidak berfungsi di dalam tubuh tanpa adanya mineral.
4.  Soft drinks dapat membersihkan karat pada bumper mobilatau benda logam lainnya. Bayangkan apa yang akan terjadi pada fungsi pencernaan dan organ tubuh kita?
5.   Jumlah gula yang tinggi dalam soft drinks menyebabkan pankreas memproduksi insulin dalam jumlah besar, yang mengakibatkan benturan gula. Kelebihan dan kekurangan gula dan insulin dapat menyebabkan diabetes dan penyakit yang terkait dengan ketidak seimbangan dalam tubuh. Keadaan ini dapat mengganggu masalah kesehatan seumur hidup.
6.    Soft drinks sangat mempengaruhi pencernaan. Kafein dan jumlah gula yang tinggi dapat menghentikan proses pencernaan. Ini artinya tubuh tidak menyerap gizi sama sekali dari makanan yang baru dimakan, bahkan yang sudah dimakan beberapa jam sebelumnya. Bila dimakan bersamaan dengan kentang goreng akan memakan waktu berminggu-minggu untuk dicerna. Jadi tidak ada yang lebih buruk dari pada soft drinks yang bisa kita simpan dalam tubuh.
7.    Soft drinks diet mengandung aspartame, yang dihubungkan dengan depresi, insomnia, penyakit saraf dan banyak penyakit lainnya. FDA ( badan pengawasan obat dan makanan AS ) telah menerima lebih dari 10.000 keluhan konsumen terhadap aspartame, 80 % diantaranya mengeluhkan zat aditif pada makanan.
8.    Soft drinks bersifat sangat asam, sehingga dapat menembus garis sambung pada kaleng alumunium dan dapat melumerkan kaleng tersebut bila disimpan terlalu lama. Pasien penyakit Alzheimer yang telah di otopsi semuanya memiliki kadar alumunium yang sangat tinggi dalam otaknya. Logam berat dalam tubuh dapat menyebabkan gangguan syaraf dan penyakit lainnya.
9.   Soft drinks bersifat sangat asam: Tubuh manusia secara ilmiah memiliki pH 7,0. Soft drinks memiliki pH 2,5 artinya anda memasukkan sesuatu yang ratusan ribu kali lebih asam ke dalam tubuh anda! Soft drinks dan makanan asam lainnya mengendapkan limbah asam dalam tubuh yang menumpuk dalam sendi dan sekitar organ tubuh. Contohnya, pH tubuh penderita kanker atau radang sendi selalu rendah. Semakin parah penyakit seseorang semakin rendah pH tubuhnya.
10. Jangan pernah berfikir untuk meneguk soft drinks ketika anda demam, flu atau lainnya. Soft drinks akan mempersulit tubuh melawan penyakit tersebut.
    Bukan tidak boleh mengonsumsi soft drink, namun dari iru semua air putih adalah yang terbaik. Kalau ada yang paling baik kenapa pilih yang lain?

Sumber: WARTA KB No. 3 Trib.III Tahun 2012 hal. 37-39

TIPS MENYIMPAN ASI PERAH UNTUK IBU-IBU BEKERJA


Bagi seorang bayi, ASI (Air Susu Ibu) ekslusif dianjurkan di berikan selama 6 bulan sejak hari pertama bayi lahir ke dunia dalam batas minimal, sedangkan anjuran secara umum menyebutkan bahwa kebutuhan bayi atas ASI mencapai dua tahun. Sayangnya, bagi ibu-ibu yang bekerja, jatah cuti hanya diberikan selama 3 bulan. Mau tak mau bila tetap ingin memberikan ASI ekslusif, ASI perahmenjadi pilihan.
ASI perah meksudnya adalah ASI yang dipompa, lalu disimpan untuk kemudian diberikan kepada bayi dengan media botol. Namun cara penyimpanan ASI perah tidak boleh sembarangan, karena sedikit saja kelalaian bisa membuat susu beracun untuk bayi.
Berikut beberapa tips menyimpan ASI perah (ASIP) untuk ibu-ibu bekerja:
1.     Satu hal yang penting sebelum anda mulai memompa ASI, pastikan bayi diperkenalkan terlebih dahulu dengan cara menghisap susu dari botol sebelum anda melakukan prosedur ASI perah. Karenabanyaj bayi yang enggan menghisap ASI dari botol.
2.    ASIP tidak hanya berguna untuk ibu yang bekerja, tetapi anda juga bisa menyimpannya saat melakukan liburan dengan sang bayi sehingga tidak perlu malu menyusui di tempat umum.
3.  Untuk menjaga kualitasnya, segera simpan SIP setelah anda memompanya. Prinsipnya, menyimpan ASIP dalam suhu dingin dapat meningkatkan daya tahannya, perubahan suhu diusahakan tidak drastis, dan semakin sebentar waktu penyimpanan ASIP maka akan semakin baik kualitasnya.
4.   Menjaga ASIP di lemari es normal dapat dilakukan selama 3 hari sampai seminggu. Simpan di botol penyimpanan khusus dan tidak mengembalikannya setelah menggunakan sekali. Menyimpan ASIP di freezer dilakukan jika anda perlu menyimpan ASIP untuk jangka waktu lebih dari 8 hari.
5.     Disarankan untuk menyimpan ASIP dalam wadah seperlunya saja. Selain ASIP dapat lebih cepat dicairkan dan atau dihangatkan, ASIP yang sudah dicairkan tidak dapat dibekukan kembali namun dapat disimpan di dalam kulkas selama 24 jam. Sedangkan ASI yang sudah dihangatkan kembali tidak boleh dihangatkan kembali.
6.    ASIP tidak boleh dicairkan dengan meletakkannya di air panas, tapi cukup dimasukkan ke air sedikit hangat. Jangan masukkan ASIP ke microwave karena dapat merusak nutrisi penting dalam ASI.
7.    ASI mungkin terlihat kecoklatan atau sedikit berubah warna setelah disimpan di lemari es, tetapi tidak ada yang abnormal dengan hal itu. Ada juga yang mungkin beberapa sedimentasi seperti lemak yang terpisah, goyangkan atau kocok saja botol sebelum diberikan kepada bayi.
    Beberapa hal diatas akan snagat membantu seorang perempuan dalam menjalankan tugasnya sebagai ibu untuk memberikan hak nutrisi seorang bayi dari ASI. Begitu pula seorang bayi tidak akan merasa terabaikan dengan kegiatan orang tua. Semoga bermanfaat.

Sumber: Majalah Selaras Vol.19/2012

Selasa, 16 Mei 2017

Narkoba (Psikotropika dan Zat Adiktif)

PSIKOTROPIKA


Merupakan zat atau obat bukan narkotika, yang memiliki khasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas normal dan perilaku. Digunakan oleh dokter untuk mengobati gangguan jiwa. 

  • Kelompok depresan/penekan saraf pusat/penenang/obat tidur. Misalnya: valium, BK, rohipnol, mogadon. Obat ini menimbulkan rasa tenang, mengantuk, tentram, damai, menghilangkan rasa takut dan gelisah.
  • Kelompok stimulan/perangsang saraf pusat/antitidur. Misalnya: amfetamin, ektasi (bentuk tablet), shabu-shabu (bentuk tepung kristal kasar berwarna putih seperti garam). Bila diminum mendatangkan rasa gembira, rasa permusuhan hilang, hilangnya rasa marah, ingin selalu aktif, badan terasa fit, dan tidak merasa lapar. Daya kerja otak menjadi serba cepat, namun kurang terkendali. 
  • Kelompok halusinogen: obat, zat, tanaman, makanan & minuman yang dapat menimbulkan khayalan. Misalnya: LSD (Lysergic Acid Diethyltamide), getah tanaman kaktus, kecubung, jamur tertentu (misceline), dan ganja. Bila diminum mendatangkan khayalan tentang peristiwa yang mengerikan, kenikmatan sex dll. Kenikmatan didapat setelah pemakai sadar bahwa peristiwa mengerikan tersebut bukan kenyataan, atau karena kenikmatan yang dialami dalam fantasi sex, walaupun hanya khayalan. 

Bahan Adiktif Lainnya

Golongan adiktif lainnya antara lain: rokok, kelompok alkohol dan minuman lain yang memabukkan dan menimbulkan ketagihan, Thinner dan  zat lain seperti: lem kayu, penghapus cair, aseton, cat, bensin, yang bila dihisap dan dicium dapat memabukkan. 

Cara pemakaian narkoba bisa melalui saluran pernafasan dengan dihirup melalui hidung (shabu), dihisap (rokok, ganja). Melalui saluran pencernaan: dimakan dan diminum (ektasi, psikotropika). Melalui aliran darah: disuntikkan langsung ke pembuluh darah (putaw), ditaburkan ke sayatan di kulit (putaw, morfin).

Sifat jahat narkoba adalah: habitual, adiktif, dan toleran. Habitual artinya membuat pemakainya selalu teringat, terkenang, terbayang sehingga selalu ingin mencarinya dan merindukannya/ketagihan (seeking). Secara medis disepakati bahwa mantan pemakai yang dapat bebas dari narkoba (tidak memakai sama sekali) adalah bila selama lebih dari 2 tahun dapat dianggap ”sembuh”. 

Adiktif adalah sifat narkoba yang membuat pemakainya terpaksa memakai terus dan tidak dapat menghentikannya. Penghetian atau pengurangan pemakaian narkoba akan menimbulkan ”efek putus obat” atau withdrawal effek”, perasaan sakit yang luar biasa,  disebut SAKAW (sakit karena kau, narkoba).

Toleran merupakan sifat narkoba yang membuat tubuh pemakai semakin lama semakin menyatu dengan narkoba dan menyesuaikan diri dengan dosis pemakaian yang semakin tinggi. Bila dosis dinaikkan terus melebihi kemampuan toleransi tubuh, maka akan terjadi efek sakit yang luar biasa dan mematikan. Kondisi ini disebut overdosis. 

Narkoba (Narkotika)

PENYALAHGUNAAN NARKOBA



Narkoba merupakan singkatan dari Narkotika, psiKotropika, dan Bahan-bahan adiktif lainnya. Dengan bantuan dokter, banyak jenis narkoba yang besar manfaatnya untuk kesembuhan dan keselamatan manusia. Masalahnya, apabila narkoba tersebut disalahgunakan akan menimbulkan malapetaka.


Narkoba dibagi dalam 3 jenis: narkotika, prikotropika, dan bahan adiktif lainnya.

Narkotika
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman (sintetis dan bukan sintetis) yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran dan hilangnya rasa. Zat ini dapat mengurangi atau menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan (adiksi).

Menurut Undang-Undang No 22 tahun 1997, jenis narkotika dibagi ke dalam 3 kelompok: golongan I, II, III.

Narkotika golongan I paling berbahaya, daya adiktifnya sangat kuat. Tidak boleh digunakan untuk kepentingan apapun kecuali, pengobatan, penelitian dan ilmu pengetahuan. Contohnya: Ganja, morfin, heroin, kokain, , opium dan lain-lain.

Narkotika golongan II memiliki daya adiktif kuat tapi bermanfaat untuk pengobatan dan penelitian. Misalnya Petidin.

Narkotika golongan III mempunyai daya adiktif ringan. Misalnya Kodein

  • Ganja: Tanaman perdu dengan daun menyerupai daun singkong yang tepinya bergerigi, berbulu halus. Jumlah jarinya selalu ganjil: 5,7,9. Banyak tumbuh di Aceh, Sumatera Utara, Tengah, Selatan, Pulau Jawa. Daun ganja sering digunakan sebagai bumbu penyedap masakan, biasanya daya adiktifnya rendah. Tapi kalau dibakar atau asapnya dihirup maka menimbulkan adiktif. Cara penggunaan: dikeringkan dan dicampur tembakau rokok atau dijadikan rokok lalu dibakar dan dihisap.
  • Morfin: Digunakan di dunia kedokteran untuk penghilang rasa sakit atau pembiusan saat operasi atau pembedahan.
  • Kodein: Dipakai sebagai obat penekan rangsang batuk
  • Petidin: Sebagai obat bius lokal, operasi kecil, sunat, anti rasa sakit saat serangan jantung koroner.
  • Methadon: Untuk pengobatan pencandu narkoba


Senin, 15 Mei 2017

Membangun Keluarga Berkualitas

Related image


MEMBANGUN KELUARGA BERKUALITAS

Membangun keluarga merupakan awal lahirnya generasi, keluarga merupakan unit terkecil dalam masyarakat, merupakan tempat untuk mendidik dan membentuk watak moral serta melatih kebersamaan sebagai bekal kehidupan masyarkat. Calon ayah maupun ibuperlu menentukan keluarga seperti apa yang menjadi impian, pilihan dan cukup untuk menjadi ayah dan ibu bagi anak-anaknya.
Membentuk keluarga berkualitas sesuai amanah undang-undang yaitu sebagai keluarga yang dibentuk berdasarkan perkawinan yang sah, bercirikan sejahtera, sehat, maju, mandiri, memilki anak dengan jumlah ideal, berwawasan kedepan, bertanggungjawab, harmonis dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa merupakan hal yang tidak mudah. Hal ini dikarenakan nilai-nilai keluarga yang dibentuk berdasarkan perkawinan yang sah sudah banyak yang tercedarai.
Untuk membangun sebuah keluarga diperlukan perencanaan yang matang, diantaranya adalah sebagi berikut:


  1. Merencanakan Usia pernikahan yakni antara 20-30 tahun
  2. Membina hubungan antar pasangan dengan keluarga yang lain dan kelompok sosial masyarakat
  3. Merencanakan kelahiran anak pertama sebagai persiapan menjadi orang tua
  4. Megatur jarak kelahiran anak diantaranya menggunakan alat kontrasepsi
  5. Sebaiknya berhenti melahirkan diusia 35 tahun agar dapat merawat balita secara optimal
  6. Merawat anak usia balita dengan memenuhi kebutuhan mendasar anak yakni kebutuhan fisik, kasih sayang, dan stimulant.


Beberapa langkah yang perlu dilakukan untuk menciptakan keluarga yang berkualitas, yakni:
  1. Menumbuhkembangkan harapan pada diri sendiri dan keluarga akan kehidupan yang lebih baik.
  2. Memberikan teladan yang baik antar sesama anggota keluarga.
  3. Senantiasa memberikan nasehat kebaikan dan teguran atas perilaku dan tindakan yang menyimpang.
  4. Mencari dan membentuk lingkungan kondusif untuk perkembangan keluarga yakni lingkungan yang jauh dari obat-obatan terlarang, kekerasan dan tindakan asusila.
  5. Melakukan pembiasaan dan pengulangan terhahadap hal-hal yang baik dan bermanfaat
  6. Memberikan hadiah berupa pujian bila anak berhasil melaukan sesuatu yang baik dan membrikan teguran dengan halus jika anak melakukan hal yang kurang baik.

(Sumber: Bahan Penyuluhan Bina Keluarga Balita bagi Kader Menjadi Orangtua Hebat “dalam Mengasuh anak usia 0-6 tahun”, BKKBN Tahun 2015)