Seperti halnya dengan megatren dunia, penduduk Indonesia pun sedang dalam proses menua. Jumlah dan persentase penduduk lansia di Indonesia telah dan akan terus meningkat. Bedanya, para lansia di negara maju hidup di tengah prasarana negara maju dengan tunjangan pendapatan yang lebih baik daripada yang terjadi di negara berkembang, yang hidup di tengah prasarana yang tidak ramah terhadap penduduk tua. Di negara maju, proses penuaan penduduk ini terutama karena angka kelahiran yang rendah. Di Indonesia, proses penuaan penduduk juga disebabkan karena adanya migrasi keluar. Khususnya di daerah yang relatif miskin, penduduk mudanya meninggalkan daerahnya. Dengan angka kelahiran yang rendah, migrasi keluar penduduk muda menyebabkan ekonomi daerah tersebut makin sulit berkembang, bersamaan dengan peningkatan biaya untuk mengurusi penduduk lansia di daerah itu. Usaha mengurangi kemiskinan pun menjadi sulit.
Tantangannya adalah bagaimana menjadikan para lansia sebagai aset, dan bukan beban perekonomian? Kemudian bagaimana menciptakan prasarana yang ramah penduduk lansia, sehingga mereka menjadi tetap sehat, produktif, dan dapat tetap bergerak?
Prasarana yang ramah lansia tidak saja berguna untuk para lansia, tetapi juga penduduk yang muda. Prasarana yang ramah lansia biasanya juga adalah prasarana yang menciptakan kenikmatan untuk penduduk muda. Secara politik, peran penduduk lansia dalam pemilihan umum juga akan meningkat. Peran politisi dan pengusaha lansia juga akan makin menonjol
Sumber: Buku Masa Depan Indonesia tahun 2013