Satu di antara sekian banyak godaan dunia adalah tawaran untuk menikmatiyang semu. Yang di maksud dengan kenikmatan semu adalah terpuaskannya keinginan hati dalam jangka waktu pendek. Sumber dari segala kenikmatan semu adalah hawa nafsu.
Kenikmatan semu ini bisa berhubungan dengan kenikmatan duniawi yang terus mnenerus di buru, sehingga membuat kita lupa aka kehidupan selanjutnya. sementara itu, kita menyadari bahwa kehidupan kita di dunia bukanlah kehidupan abadi. Meski demikian, kita terus saja mementingkan kehidupan dunia di atas segalanya.
Oleh sebab itu, kita perlu membuta diri kita seimbang dalam menjalani kehidupan dunia yang nyaman dan menikmatinya, akan tetapi tidak untuk melupakan kehidupan dunia, kita juga harus mengerjakan amalan amalan sebagai bekal kelak di kehidupan selanjutnya.
Kita pasti sudah meyakini bahwa kebutuhan kita terhadap rezeki dunia pasti di penuhi oleh Allah Swt, akan tetapi apakah kita akan melupakan sang pemberi rezeki? Sebagaimana kita diberi hadiah oleh seseorang dengan cuma cuma kita pasti aka mengucapkan terimakasih. sudah semestinya begitu pula perlakuan kita kepada Sang Pemberi Rezeki
Lalu bagaimana berterimakasih kepada Allah ?satu diantaranya adalah dengan memperketat amalan ibadah kita. ibadah yang di maksud tidak saja pada ubudiyah ke Allah Swt, tetapi juga ibadah sosial dan lain sebagainya. Artinya kita petrlu menyeimbangkan antara hubungan vertikal dan horizontal. Misalnya ketika kita mendapatkangaji bulanan , maka kita bersyukur kepada Allah Swt, dan sebagian kecil dari gaji itu kita sedekahkan.
Tidak melakukan syukur seperti di atas akan menggolongkan kita dalam golongan kufur nikmat. Jika sudah demikian, kecenderungannya adalah rezeki tidak menjadi berkah dan kerap terjebak dalam kemaksiatan. Kemaksiatan ini menuju kenikmatan semu
Segala maksiat pasti menawarkan kenikamatan semu. Minum - minuman keras, berzina, dan lain sebagainya. Ketika dalam kondisi melakukan kemaksiatan akan merasa kenikmatan akan tetapi setelahnya, kita tak akan merasakan apa-apa lagi, atau justru menambah masalah baru bagi kita.
Begitulah sifat dari kenikmatan semu. ia akan disertai dengan masalah baru dan sekaligus memiliki zat adiktif. Artinya, kenikmatan semu itu dapat membuat seseorang menjadi candu.
Maka dari itu tergantung pada pribadi masing masing, tingkat keimanan dan dukungan dari lingkungan. Selain itu, di butuhkan tekad yang sangat kuat dari pada hanya sekedar keinginan belaka.
usaha yang terus-menerus akan membantu kita dalam menghindari kenikmatan semu. sesuatu yang berat akan lebih mudah jika melakukannya secara berangsur angsur serta di berikan evaluasi yang tepat.
Sumber : buku "Cara Positif Mengurangi Dorongan Seksual Sebelum Menikah"